Ibadah Natal yang dipimpin Pendeta Buce Lesnussa ini turut dihadiri Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa, Ketua Klasis Bursel, Pdt. Seles Hukunala, pengurus AMGPM Daerah Bursel, pengurus Cabang Se-daerah Bursel, pengurus dan potensi ranting yang ada di Kabupaten Bursel.
Adapun Pembacaan Alkitab terambil dari kitab Injil Yohanes pasal 15 : 14 & 15.
Ketua Daerah AMGPM Bursel Dominggus Seleky dalam pesan dan kesan Natal mengajak semua potensi AMGPM untuk selalu renda hati dan setia.
"Kita harus belajar dari cara bagaimana Allah merendahkan dirinya sama dengan manusia, hanya untuk mengajarkan kita arti pengorbanan, rendah hati dan setia. Untuk itu kita selaku manusia harus terus memuji dan memuliakan nama-Nya," ucap Seleky.
Menurutnya, kerendahan hati dan setia akan memberikan kekuatan tersendiri untuk menembus sekat dan tembok pemisah di antara kita manusia.
"Natal saat ini mengajarkan kita bahwa kesejahteraan dan kemakmuran hanya dapat kita peroleh jika tetap bersandar kepada Tuhan, dan dengan kasih-nya kita bisa saling bergandeng tangan, bahu-membahu memberikan pikiran-pikiran positif sebagai sumbangsih bagi pembangunan kabupaten Bursel," ujarnya.
Ketua Klasis Bursel, Pdt. Seles Hukunala pun berharap yang sama. Katanya, tawaran rendah hati itu menunjukan kualitas AMGPM dengan mencirikan jati diri dan gaya khas organisasi.
"Kita harus memberi ruang dan kesempatan untuk Allah mengintervensi ke dalam kehidupan kita sebab dengan pertolongan Tuhan kita akan mampu melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pelayanan kita," ucap Pdt. Seles Hukunala.
Dia menuturkan, dengan kesetiaan kita semua mampu mengkomunikasikan pesan pesan sosial yang mampu mengaplikasikan falsafah Kai Wait antara AMGPM dengan OKP/ ormas lain.
"Falsafah Kai Wait jika tidak dilakukan dengan setia dan rendah hati maka akan sia-sia semua kerja kita," terangnya.
Kesetiaan, harus menjadi sumber utama, baik dalam berprilaku maupun peran kita dalam pembangunan di Bursel.
"Tanpa kesetiaan, AMGPM tidak mampu berkontribusi bagi kabupaten Bursel, bangsa dan negara. Kita berdoa semoga kita semua bisa melewati tahun ini dan menjalani tahun baru dengan penuh sukacita," pungkasnya.
Sementara Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa menyampaikan bahwa saat ini Pemda sedang berusaha menerapkan prinsip hidup Kait Wait.
"Semua ini untuk menyatukan perbedaan supaya tidak ada lagi saling membenci. Kalaupun ada itu adalah serpihan-serpihan yang harus kita luruskan demi berkembangnya pembangunan kabupaten Bursel," kata Safitri.
Ia menambahkan, momen Natal harus dijadikan sebagai bagian dalam membentuk kapasitas kader, sehingga kader AMGPM memiliki kapasitas diri, mental dan spiritual yang siap dipakai dimana saja.
"Kader AMGPM harus siap dipakai dimana saja, bukan hanya tanggung jawab yang kecil namun juga tanggung jawab yang besar," papar Bupati.
Dalam kaitan dengan perayaan natal itu sendiri, Bupati mengajak seluruh kader AMGPM untuk melalui perayaan Natal secara baik dan tertib dengan beribadah di rumah, mengikuti protokol kesehatan dan menghindari aktivitas - aktifitas yang TIDAK menguntungkan.
"Bersama dengan pihak keamanan, kita harus turut menjaga ketertiban lingkungan sehingga hari Natal dapat berjalan secara baik dan penuh hikmat di setiap rumah ibadah," ajaknya.
Selain ibadah, AMGPM Daerah Bursel juga memberikan bingkisan natal bagi janda, duda dan anak yatim piatu serta masyarakat yang kurang mampu. (MC AMGPM Bursel)
No comments: